Dosen Universitas Malahayati, Taruna Ikrar Paparkan Orasi Ilmiah Disrupsi dan Perubahan

MATALAMPUNG.COM, BANDAR LAMPUNG – Persaingan di dunia kerja tidak lagi linier dan perubahannya sangat cepat, serta menciptakan tatanan baru, hal itu disebabkan disrupsi dan perubahan yang terjadi pada revolusi industri 4.0. Hal tersebut dikemukakan oleh Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D saat orasi ilmiah tentang “World Class University dan Disruption Era” diacara wisuda Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Sabtu (22/1/2022).

Ketua Konsil Kedokteran (KKI) dan Director of Member-at-Large IAMRA (International Assosiation of Medical Regulatory Authorities/Konsil Dokter Dunia) Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D menurutnya, para wisudawan dan sejumlah sivitas akademika serta masyarakat, perlu meningkatkan sikap inovatif dan solutif guna menanggapi perubahan tersebut.

Baca Juga: Kost Putri Dekat ITERA, Hadir Whiterose Kost Bangunan Baru dengan Fasilitas Lengkap dan Nyaman

“Disrupsi menginisiasi lahirnya tantangan dan ancaman baru dengan strategi yang seharusnya lebih inovatif dan solutif. Adanya cakupan perubahan yang luas, menuntut kita untuk berubah (change) atau punah (extinct),” lanjutnya.

Prof. dr. Taruna Ikrar menyampaikan lima poin disrupsi atau sebuah era terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran secara fundamental. Kelima poin tersebut di antaranya disrupsi revolusi industri 4.0, disrupsi digitalisasi yang meliputi sosial media, meta dan sejenisnya, disrupsi telekomunikasi, disrupsi perubahan iklim, hingga disrupsi pandemi Covid-19.Taruna Ikrar mengatakan, dalam kompetisi era disrupsi ini sulit menemukan best practice karena semua orang dan semua lembaga secara serempak merasa gamang, bahkan sebagian sedang belajar.

Berita Terkait: Dosen Kebidanan Universitas Malahayati Dainty Maternity Mampu Terbitkan Delapan Buku Ajar

“Orientasi pada best practice semata akan membuat kita selalu menunggu langkah orang lain dulu sehingga memposisikan diri kita sebagai pengikut saja,” kata Taruna Ikrar.

Ia menegaskan, dengan orientasi masa depan, seseorang dapat memulai langkah sendiri sehingga menjadi acuan oleh orang ataupun lembaga lainnya, dan dapat menjadi pemenang dari perubahan tersebut. Taruna Ikrar juga menyampaikan bahwa untuk menjadi World Class University, kampus-kampus di Indonesia perlu mengadakan sejumlah agenda transformasi bagi univesitas.

Agenda tersebut meliputi poin kebebasan, moral, kekuatan dan inspirasi, adanya inovator yang mana kampus menjadi lembaga pembaharuan, leadership atau kepeloporan dalam agenda aksi, antisipasi dan reaksi dalam perubahan yang terjadi, serta partnership atau kolaborasi demi mencapai tujuan bersama. “Kelima transformasi tersebut penting untuk memposisikan kampus secara sentral dalam arus besar perubahan dan disrupsi ini,” ungkap Taruna Ikrar.

Ia mengatakan kemampuan kampus dalam memposisikan diri seperti itu tergantung kesamaan visi, pola pikir dan budaya akademik suatu kampus. “Yang artinya, semua universitas dan lembaga pendidikan di era disrupsi global, memiliki peluang yang sama untuk tumbuh dan mengalami akselerasi kemajuan di bidang World Class University, termasuk di dalamnya Universitas Mahayati,” ujar Taruna Ikrar.

Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut, Taruna Ikrar mengajak segenap sivitas akademika, para alumni, staf, dan masyarakat untuk bersama-sama mendukung cita-cita dan visi besar Universitas Malahayati menjadi “World Class University. (***)

SUMBER : Rilis Malahayati News 

Berita Terkait

Komentar