FIK Universitas Malahayati Bimbing Dosen Siapkan Akreditasi Program Studi

Bandar Lampung (matalampung.com): Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandar Lampung terus mengambil langkah proaktif dalam upaya meningkatkan akreditasi program studi.

Salah satunya dengan memberikan dukungan yang kuat kepada seluruh dosen dalam bentuk kegiatan Coaching Klinik Akreditasi, Rabu (4/10/2023).

Wakil Rektor 1 Universitas Malahayati, Dr. (chand) Muhammad, S. Kom., M.M., saat memberikan sambutan, menekankan beberapa poin yang harus ditingkatkan agar bisa mencapai akreditasi dengan predikat unggul.

Salah satu aspek penting minimal 50 persen dosen yang memiliki gelar doktor untuk setiap program studi. Oleh karena itu, bagi dosen yang belum memiliki gelar S3, dia mendorong agar segera melanjutkan pendidikannya ke jenjang tersebut.

Yang kedua, Dr. Muhammad juga mendorong seluruh dosen untuk lebih aktif dalam meningkatkan publikasi jurnal. “Publikasi ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan poin akreditasi,” ucapnya.

Dr. (chand) Muhammad menekankan pentingnya peningkatan sitasi jurnal dan mendorong kolaborasi antar dosen untuk mencapai hal tersebut.

Yang ketiga, dalam upaya meningkatkan poin akreditasi, Dr. (chand) Muhammad mengajak seluruh dosen untuk segera mengurus jenjang karir di perguruan tinggi, mulai dari asisten ahli hingga menjadi lektor kepala.

“Jenjang akademik ini juga menjadi salah satu syarat utama untuk meningkatkan akreditasi,” ujarnya.

Dr. (chand) Muhammad mengingatkan bahwa dosen tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga harus proaktif dalam mengembangkan karir akademik mereka.

Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandar Lampung Dr. Lolita Sary, SKM.,M.Kes, mengatakan Coaching Klinik Akreditasi diberikan kepada empat program studi di bawah fakultas ilmu kesehatan, diantaranya, Prodi Profesi Ners, Prodi S1 Ilmu Keperawatan, Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, dan Prodi S1 Farmasi.

Dr. Lolita menuturkan, tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman tentang instrumen akreditasi dengan 9 kriteria, penyamaan persepsi tentang parameter setiap butir penilaian, penyusunan portofolio evaluasi diri dengan analisis SWOT, dengan harapan dapat menyusun dokumen akreditasi secara benar.

“Kami berharap dengan adanya bimbingan singkat ini dapat terjadi peningkatan peringkat akreditasi,” ucapnya.

Kegiatan ini akan berlangsung dalam dua tahapan. Tahap pertama, 4 oktober fokus pemaparan materi, dan tahap kedua, 17 oktober diisi dengan presentasi masing-masing program studi. (451/**)

Berita Terkait

Komentar