Rakorda DPD Gerindra Lampung, Mirza Ajak Seluruh Kader Bergerak Menangkan Prabowo

MATALAMPUNG.COM, Bandar Lampung – Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung H. Rahmat Mirzani Djausal, memberikan semangat kepada pengurus dan kader untuk terus bergerak ke tengah masyarakat memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI 2024-2029.

Mirza, sapaan akrabnya, mengatakan pergerakan itu tak terpengaruh hasil survei baik yang mengunggulkan Prabowo maupun tidak.

“Kami menghargai seluruh hasil survei apa pun hasilnya untuk Pak Prabowo. Tapi bagi kami yang terpenting adalah selalu berada di tengah masyarakat untuk mendukung Pak Prabowo dengan cara santun dan elegan,” kata Mirza, di sela-sela Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Partai Gerindra Lampung di Graha Wangsa, Rabu (14/6/2023).

Menurut Mirza, hasil survei bakal terus berubah.

“Jangan sampai hasil survei yang mengunggulkan Prabowo membuat kita lengah, sebaliknya hasil survei yang tidak mengunggulkan Prabowo membuat kader patah semangat. Tugas kita adalah terus menggalang dukungan untuk Pak Prabowo,” kata Mirza.

Senada dengan Mirza, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menghadiri Rakorda juga meminta para kader Gerindra Lampung terus bekerja keras demi memenangkan Prabowo Subianto sebagai presiden pada Pilpres 2024.

Muzani meminta segenap kader Gerindra Lampung tidak menjadi ‘pialang’ apalagi ‘petualang’ hal itu, bisa menjadi penghambat dalam mewujudkan Prabowo memenangkan Pemilihan Presiden 2024.

“Pialang atau petualang yang dimaksud adalah orang yang nempel di Gerindra ketika ada keuntungan. Dia merapat ke Gerindra ketika ada harapan dan dia berharap kepentingannya bisa terselamatkan, popularitasnya bisa naik,” ujar Muzani.

Jadi, jangan hanya mencari keuntungan untuk kepentingan pribadi di atas nama kepentingan rakyat, ucap Muzani.

“Padahal tindakannya tidak untuk rakyat,” ucapnya.

Muzani yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPR RI ini menegaskan agar selain berjuang untuk memenangkan Prabowo, para kader dan caleg Gerindra juga harus berjuang untuk rakyat.

“Setiap insan harus menanamkan prinsip bahwa berpolitik di Gerindra adalah untuk memperbaiki nasib rakyat, berjuang demi bangsa dan negara,” terangnya.

Muzani berharap, semangat para pengurus dan caleg dalam Rakorda harus ditujukan untuk membela kaum miskin, petani, nelayan, buruh, pedagang, dan semua rakyat Indonesia dari apa pun ras, suku, dan bahasa.

“Bahkan apa pun agamanya kita adalah satu Indonesia Raya,” jelas Muzani yang juga anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Lampung itu.

Dia meminta agar setiap perjuangan memenangkan Prabowo tidak mencaci, membenci, apalagi memaki lawan politik.

Menurutnya, kandidat capres yang digadang maju pada Pilpres 2024 seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan adalah putra terbaik bangsa yang diberikan tugas oleh partai politiknya maju sebagai calon presiden.

“Ganjar dan Anies adalah juga orang-orang yang punya niat baik untuk membangun bangsa. Mereka adalah orang-orang yang dipilih partai untuk menjadi calon presiden, maka kita hormati itu. Jadi kita tidak usah mem-bully, tidak mencaci, tidak usah membenci. Kenapa? Karena pada akhirnya rakyat membutuhkan simpati untuk menentukan pilihan politiknya,” kata Muzani.

Itu sebabnya, lanjut Muzani, dia berharap kepada seluruh kader, pengurus, sayap partai, dan simpatisan Prabowo untuk menjaga perkataan, pergaulan, dan tindakan.

“Jangan jadi penghambat. Jika tidak bisa atau tidak mengerti, lebih baik diam,” kata Wakil Ketua MPR itu.

Muzani menambahkan, untuk bisa mendapat simpati rakyat, Prabowo adalah calon yang tepat untuk memimpin Indonesia 2024. Maka dibutuhkan dukungan rakyat.

Misalnya, lanjut Muzani, komitmen Prabowo untuk menyelesaikan masalah pupuk yang saat ini langka.

“Pupuk adalah masalah mendasar. Insya Allah Pak Prabowo berkomitmen jika perjuangan ini menghasilkan Pak Prabowo sebagai presiden, masalah pupuk ini akan diselesaikan. Kalau pupuk kurang, produksi pangan kurang. Kalau produksi pangan kurang, kesejahteraan petani kurang. Kalau itu terjadi akan banyak kekurangan dan kesulitan untuk lepas dari kemiskinan,” kata Muzani. (*/rls)

Berita Terkait

Komentar