FP Unila Gelar Kuliah Umum International Green Technology

MATALAMPUNG.COM, Bandar Lampung – Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Lampung (Unila) mengadakan Kuliah Umum bertajuk Korea-ASEAN Smart Green Technology Cooperation: Perspective on Korea-ASEAN Green Tech Cooperation, Selasa (18/10/2022) di Gedung A1 FP Unila.

Acara yang diikuti 100-an peserta ini turut dihadiri Dekan FP Unila Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Sc., Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FP Unila Dr. Ir. Abdullah Aman Damai, M.Si, Ketua Jurusan Kehutanan Dr. Indra Gumay Febryano, S.Hut, M.Sc., Sekretaris Jurusan Kehutanan Susni Herwanti, S.Hut., M.Sc., dosen, dan mahasiswa Jurusan Kehutanan FP Unila.

Kuliah umum yang mengangkat topik Green Technology tersebut menghadirkan Dr. Kwanyoung Kim dari Green Technology Center, Korea, sebagai keynote speaker dan sesi kuliah dimoderatori Dr. Wahyu Hidayat, S. Hut., M.Sc.

Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman kepada mahasiswa maupun dosen di Universitas Lampung terkait green technology, khususnya hasil kerja sama antara Korea Selatan yang diwakili Green Technology Center (GTC) dan negara-negara di ASEAN seperti Indonesia.

Pentingnya pemahaman terkait green technology atau teknologi hijau penting bagi Indonesia sebagai keunggulan kompetitif untuk mempromosikan strategi nasional yang berpusat pada kegiatan sumber daya berkelanjutan, seperti pertanian, kehutanan, perikanan, dan industri berbasis bebas emisi karbon.

Green technology akan menjadi masalah dalam strategi pertumbuhan ke depan jika belum diterapkan dengan baik, dan masih banyak orang yang belum memahaminya.

Prof. Irwan Sukri Banuwa dalam sambutannya mengatakan, perhatian dunia untuk mendukung pengembangan teknologi hijau memanfaatkan sumber energi terbarukan semakin meningkat. Indonesia, seperti halnya Provinsi Lampung, dikaruniai potensi energi terbarukan yang relatif melimpah.

“Pengembangan teknologi hijau menuntut koherensi di berbagai bidang kebijakan dan pemangku kepentingan. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian, serta pemangku kepentingan biomassa nasional dan internasional. Hal ini sejalan dengan motto atau tagline Universitas Lampung: Sinergi dan Inovasi untuk Bangsa,” ucapnya.

Menurut Prof. Irwan Sukri Banuwa, Universitas Lampung sangat terbuka untuk menjalin kerja sama dan kemitraan dengan para pemangku kepentingan nasional dan internasional sehingga pengembangan teknologi hijau dapat memenuhi kode yang diterapkan di Indonesia.

Irwan berharap, pertukaran pandangan dan diskusi yang akan dilakukan dalam kuliah umum dapat berhasil dan bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi bermanfaat bagi semua pihak. (***)

Berita Terkait

Komentar