Gubernur Arinal Terima Bantuan Sembako dan APD dari Yayasan Buddha Tzu Chi, PT Nestle dan Baznas Lampung

BANDAR LAMPUNG (Matalampung.com) : Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Lampung secara langsung menerima bantuan sembako dan alat pelindung diri (APD) dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, PT Nestle Indonesia, dan Baznas Lampung, di Posko Satgas Terpadu Penanganan Covid-19, Balai Keratun, Komplek Kantor Gubernur, Bandarlampung, Selasa (9/6/2020).

Adapun bantuan yang diterima yaitu dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berupa 1.000 paket sembako, 500 pcs rapid test, 500 pcs baju hazmat, 300 pcs kacamata goggle, 500 pasang sarung tangan, dan 2.000 Pcs masker bedah.

Kemudian, PT. Nestle Indonesia berupa 400 box masker bedah, 1.500 pcs masker N95, 10.000 pasang sarung tangan, 200 pcs kacamata goggles, 100 pcs baju hazmat dan 1.800 kaleng susu bear brand. Serta, dari Baznas Provinsi Lampung berupa 200 masker, 250 kacamata goggles, dan 50 APD.

Gubernur Arinal menjelaskan bahwa dalam rangka pengendalian Covid-19, Pemerintah Provinsi Lampung khususnya Gubernur Lampung tidak mungkin melakukan sendiri tanpa dukungan semua pihak.

“Berbagai hal telah kita kerjakan. Tentunya bantuan ini juga akan disampaikan kepada yang membutuhkan, dan semoga bantuan ini dapat bermanfaat,” ujar Gubernur Arinal.

Gubernur Arinal menuturkan bahwa masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Masyarakat harus tetap bekerja, harus sekolah, termasuk ibadah harus tetap berjalan. Namun dengan penerapan protokol kesehatan yang benar.

“Terapkan protokol kesehatan dengan baik. Belajar di rumah dan laksanakan ibadah di rumah saja,” ujarnya.

Berdasarkan data dari posko gugus tugas pada tanggal 8 juni 2020, Gubernur Arinal menuturkan bahwa jumlah ODP mencapai 3.269 orang, PDP sebanyak 130 orang, dan positif Covid-19 145 orang (32 orang isolasi, 102 orang sembuh, dan 11 orang meninggal).

“Dari 17 Provinsi yang mampu lebih efektif dalam penanganan Covid-19 baik pencegahan maupun pengendalian. Lampung berada pada 5 besar,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Provinsi Lampung Ali Kuku menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan ini merupakan misi dari yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yakni misi amal dengan menolong sesama tanpa memandang ras, suku, dan agama.

“Kami menyerahkan bantuan sebanyak 1.000 paket sembako untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, kami juga menyerahkan bantuan APD bagi tenaga medis berupa 500 pcs rapid test, 500 pcs baju hazmat, 300 pcs kacamata goggle, 500 pasang sarung tangan, dan 2.000 Pcs masker bedah,” jelas Ali Kuku.

Ali berharap bantuan ini dapat bermanfaat bagi tenaga medis dan masyarakat yang membutuhkan.

Pada kesempatan yang sama, VP Factory Manager PT Nestle Indonesia Pabrik Panjang Ekfan Susanto, atas nama Nestle Indonesia, menyampaikan ungkapan prihatin atas dampak Covid-19 di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung. Untuk itu, Nestle Indonesia menyerahkan bantuan APD berupa 400 box masker bedah, 1.500 pcs masker N95, 10.000 pasang sarung tangan, 200 pcs kacamata goggles, dan 100 pcs baju hazmat.

“Kami juga menyerahkan 1.800 kaleng susu bear brand untuk 6 (enam) rumah sakit yaitu RS. Graha Husada, RS. Pertamina Bintang Amin, RS Urip Sumoharjo, RS Imanuel, RS Advent, dan RS dr. A. Dadi Tjokrodipo,” jelas Ekfan.

Sebelumnya, lanjut Ekfan, pihaknya juga telah mendonasikan susu bear brand kepada RS Abdul Moeloek dan RS. Ahmad Yani Metro sebanyak 1.560 Kaleng. Kemudian Pemprov Lampung, Kantor Gugus Tugas Covid-19, PMI Provinsi Lampung, PWI Provinsi Lampung dan CSR forum KAI sebanyak 1.800. “Semoga bantuan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat yangmembutuhkan,” ungkapnya.

Ketua Baznas lampung Abdurrahman Rahim menjelaskan kali ini Baznas Lampung menyerahkan bantuan berupa 200 masker, 250 kacamata goggles, dan 50 APD. “Bantuan ini merupakan yang kedua kalinya diserahkan,” ujarnya.

Sedangkan dalam menghadapi New Normal, Baznas Lampung siap bekerjasama terkait apa yang bisa dilakukan Baznas Lampung, seperti terkait penerapan New Normal di pondok pesantren. (Adpim/MATA2)

Berita Terkait

Komentar