BANDAR LAMPUNG (Matalampung.com): Sebelumnya Walikota Bandar Lampung Herman HN meminta maaf atas pernyataan tentang demo mahasiswa dan buruh menolak UU Cipta Kerja dinilai tidak efektif di Bandar Lampung, Rabu (7/10/2020).
“Sebagai Walikota saya mohon maaf atas pernyataan itu dan mengklarifikasi bahwa saya tidak menyerang aspirasi mahasiwa dan buruh. Saya justru sangat mengkhawatirkan keselamatan anak-anak mahasiwa dan kawan-kawan buruh karena kondisi saat ini Bandar Lampung masih tinggi penularan Covid-19,” kata Herman HN dalam siaran pers kepada media, Kamis (8/10/2020).
Meskipun sudah meminta maaf sejumlah pihak sangat menyayangkan perkataan Walikota Bandar Lampung Herman HN menanggapi aksi unjuk rasa mahasiswa dan buruh menolak UU Cipta Kerja di depan Gedung DPR Provinsi Lampung, Rabu (07/10/2020).
“Sebagai seorang pemimpin seharusnya tidak berbicara seperti itu, karena melukai kami,” kata Ketua bidang Konsolidasi, Dewan Pengurus Pusat Federasi Hukatan KSBSI, Yuce Hengki Sandok.
Meskipun Walikota Herman HN sudah meminta maaf, tentunya pihaknya belum bisa menerima itu karena menyakitkan hati sementara mereka berjuang untuk rakyat.
Mahasiswa dari UIN Raden Intan, Akhmad Lathif Abdillah, mengatakan aksi ini dilakukan secara serempak se-Indonesia jadi seharusnya memfasilitasi untuk menyampaikan kepada pemerintah pusat mendukung perjuangan mahasiswa dan buruh.
“Setelah banyak korban pertumpahan darah, kok malah dia bilang begitu, itu yang membuat saya kurang setuju, setidaknya kami kan sudah berjuang,” kata dia. (rls/Matlam1)