BANDAR LAMPUNG. matalampung.com – Â Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung, mengukuhkan pengurus Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam untuk masa khidmat 2022-2026, Senin (30/9/2024).
Pengukuhan tersebut, dipimpin oleh Ketua Umum MUI Lampung Prof. Dr. KH Mohammad Muqri, M.Ag., dengan pembacaan Surat Keputusan oleh Sekretaris Umum, Drs. KH Mansur Hidayat, dihadiri sejumlah Dewan Pimpinan MUI Lampung, lembaga, dan Dinas Lingkungan Hidup Lampung.
Ketua Umum MUI Lampung, Prof. Mohammad Mukri mengungkapkan, pihaknya turut mengingatkan kerusakan hutan di Indonesia, terutama di Bukit Barisan, adalah masalah yang perlu perhatian.
Oleh karenanya, ia juga mendorong pengurus baru untuk menciptakan inisiatif yang dapat menjadi role model, terutama dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di pondok pesantren dan masjid.
“Tidak perlu memikirkan hal yang muluk-muluk, yang penting adalah karya nyata, meskipun itu kecil, yang bisa menginspirasi orang lain,” ungkap Prof. Mohammad Mukri.
Selain itu, mantan Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) ini, juga mengajak para pengurus baru untuk menciptakan karya nyata yang ramah lingkungan, dengan fokus pada pesantren dan masjid, serta mengimplementasikan sistem green kampus di instansi pendidikan.
Dengan pengukuhan ini, MUI Lampung berkomitmen untuk menjadi inspirasi dalam memuliakan lingkungan hidup dan sumber daya alam, serta mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Sementara itu, Ketua terpilih Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., M.M mengatakan, dirinya merasa bersyukur atas amanah yang diberikan.
Ia juga turut menekankan pentingnya kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lampung untuk menangani masalah lingkungan yang semakin mendesak.
“Lingkungan hidup adalah isu yang serius, baik di tingkat nasional maupun global. Kami berharap dapat membangun kesadaran masyarakat mulai dari lingkungan terdekat, seperti rumah tangga dan pesantren,” kata Achmad Farich.
Dr. Achmad Farich menyampaikan harapannya, agar lembaga yang dipimpinnya dapat berkontribusi dalam pemeliharaan dan penyelesaian masalah lingkungan.
“Kami akan memulai dengan sosialisasi yang menyasar rumah tangga, pondok pesantren, dan masjid. Program pertama kami adalah panduan perilaku sehat untuk menjaga lingkungan, mulai dari tidak membuang sampah sembarangan hingga kebersihan pribadi,” ujar Achmad Farich.
Mantan Rektor Universitas Malahayati ini juga berharap, agar masyarakat dapat mengalami perubahan perilaku dalam empat tahun ke depan, melalui langkah-langkah sederhana yang diajukan. (rls)