The Future of Technology in Medical, Dosen IIB Darmajaya Jelaskan Hasil Penelitian Pendeteksi Tumor Otak

MATALAMPUNG.COM, Bandar Lampung – Definisi image dalam computer vision, image segmentation technique, content-based image retrieval (CBIR) hingga kecerdasan buatan (AI) dapat mendeteksi dini adanya tumor otak dengan menggunakan metode segmentasi.

Hal itu diungkapkan dalam penelitian Assoc. Prof. Suhendro Yusuf Irianto, doktor lulusan University of Bradford, Yorkshire Barat, Inggris. Suhendro menjelaskan hasil penelitian menunjukkan menggunakan metode segmentasi sebesar 79% dengan menyebarkan 21.000 gambar CT-scan kanker otak, CT-scan otak normal.

Hak itu disampaikan Suhendro Yusuf saat Kuliah Umum “The Future of Technology in Medical” secara daring pada Kamis 10 Agustus 2023 lalu, yang digelar Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya dan Mili Institute of Higher Education, Kabul, Afghanistan.

Menurut dia, saat yang sama, keakuratan pengambilan gambar otak mencapai lebih dari 96% dan 94% masing-masing menggunakan metrik jarak Manhattan dan Euclidean. “Akurasi berkisar dari 0,76 hingga 1,00. Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan kueri berkisar antara 1,47 hingga 1,96 detik,” kata dia.

Kuliah umum dengan topik “Artificial Intellegence (AI) on Detecting Brain Tumour” juga menghadirkan pembicara Dr. dr. Amang Surya Prianto, Sp.OG., F-MAS. (Direktur ASHA IVF Rumah Sakit Surabaya dan Dewan Pengawas Yayasan Alfian Husin).

Dr. Amang menyampaikan topik “The Growth of Fertility Technology in Indonesia” dengan moderator Dr. Basherr Ahmad Habib (Technical Advisor Mili Institute Higher Education) dan Rahmalia Syahputri, Kepala Urusan Internasional IIB Darmajaya. Kuliah umum juga diikuti mahasiswa, dosen yang berada di bawah Aptisi Wilayah II B-Lampung dan mahasiswa Mili Institute of Higher Education, Kabul, Afghanistan.

Sementara, Dr. dr. Amang Surya Prianto, Sp.OG., F-MAS. memaparkan Pertumbuhan Teknologi Fertilitas di Indonesia dengan dimulai dari sejarah, definisi in vitro fertilization (IVF), dan tahapan IVF. “Pasar fertilisasi IVF global bernilai USD 23,6 miliar pada tahun 2022 dan diperkirakan akan berkembang pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,72% dari tahun 2023 hingga 2030,” kata dia.

Menurut dia, berdasarkan data WHO, 8%-10% pasangan secara global menderita infertilitas yaitu sekitar 80 juta pasangan di seluruh dunia. “Rata-rata usia perempuan dan laki-laki yang menikah dan memiliki anak pertama semakin meningkat. Tren ini telah meningkatkan jumlah wanita yang mencari pengobatan IVF,” ujarnya.

Sedangkan Dr. Lutfurahman Aftab dari Mili Institute of Higher Education, Kabul, Afghanistan mengatakan sangat bangga kepada kedua pembicara yang berbagi ilmunya dalam kuliah umum ini. “Kegiatan ini merupakan kolaborasi perdana IIB Darmajaya dengan Mili Institute of Higher Education,” kata dia.

Ia juga mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras untuk terselenggaranya kuliah umum. “Kami senang bisa berkolaborasi dan ke depan juga diharapkan terdapat kegiatan-kegiatan lainnya dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi,” ujarnya.

Di akhir kuliah umum, mengutip dari https://darmajaya.ac.id. Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia Ronny Nazar, S.E., M.M., mewakili Rektor, Dr. Ir. H. Firmansyah Y. Alfian,,MBA., M.Sc., mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan kuliah umum. “Semoga kedepan dapat menggelar kegiatan akademik dan budaya yang beragam dengan topik yang berbeda dan dapat bermanfaat bagi semuanya,” kata dia. (RLS/MATA2)

Berita Terkait

Komentar