MATALAMPUNG.COM, Bandar Lampung – Program Studi Desain Komunikasi Visual (Prodi DKV) Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Kuliah Umum “How to Cinematography dan How to Photography” di Aula Rektorat Lantai III Gedung Alfian Husin, Kamis (20/10/2022).
Hadir sebagai pembicara kuliah umum Razi Al Farazi, S.Ds., anggota Dewan Kesenian Provinsi Lampung dan Dede Safara Wijaya yang juga sutradara. Kuliah umum juga diikuti oleh pelajar SMA/K di Bandarlampung dan mahasiswa serta pecinta fotografi dan sinematografi.
Dalam paparannya, Razi menyampaikan materi mengenai fotografi produk. “Fotografi produk atau sering disebut foto produk adalah salah satu bentuk fotografi komersial. Tujuan utamanya untuk menghadirkan tampilan produk berupa foto yang sebaik mungkin,” ungkapnya.
Masih kata dia, foto produk diperlukan untuk memberi deskripsi produk dengan lebih jelas secara visual kepada konsumen mengenai bentuk fisik dan fungsi dari produk tersebut. “Dalam dunia digital marketing, foto produk adalah tentara garda paling depan dalam proses pemasarannya. Jika sebuah foto produk sudah menarik perhatian, secara otomatis konsumen menjadi lebih mengetahui dan mengenal produk yang kamu branding,” tuturnya.
Razi menerangkan bahwa.fungsi foto produk untuk meningkatkan reputasi bisnis, menaikkan nilai jual, identitas yang melekat, meningkatkan engagement, membantu awareness, dan meningkatkan omzet. “Foto yang menarik dan menjanjikan membuat konsumen tak ragu-ragu memasukkan produk-mu ke keranjang belanjanya,” imbuhnya.
Sementara, Dede Safara Wijaya memaparkan terkait film kepada peserta kuliah umum. “Film pendek fiksi adalah film cerita pendek berdasarkan karya imajinatif atau diangkat berdasarkan dari true story (kisah nyata) dengan durasi dibawah 30 menit,” ungkapnya.
Film pendek, lanjut dia, cenderung untuk apresiasi, atau kompeisi film dalam sebuah festival. “Film Pendek yang menghasilkan karya bagus karena kerjasama seluruh kru. Tahap produksi film pendek dimulai dari proses pra produksi sampai ke proses pasca produksi,” ujarnya.
Dede juga menerangkan tiga elemen penting dalam produksi film fiksi. Pertama naskah film, gambar, dan suara pada film pendek. “Membuat film fiksi pendek harus memiliki ide maupun gagasan baru sehingga kesan didapat dari film tersebut membuat penonton tidak pernah bosan, dan ingin terus berulang kali menonton film tersebut,” tuturnya.
Terpisah, Ketua Pelaksana GAMAVORIA Dwi M Pranata mengucapkan syukur alhamdulillah atas suksesnya acara kuliah umum. “Antusias peserta kuliah umum sangat banyak terutama dari pelajar SMA/SMK di Bandarlampung,” ungkapnya.
Menurut dia, sukses dan lancarnya acara kuliah umum juga atas kerjasama rekan-rekan mahasiswa Prodi DKV baik semester I hingga semester VII. “Ini juga berkat arahan dan bimbingan dari Sekretaris Prodi DKV IIB Darmajaya Bapak Rohiman. Kami sangat puas dengan acara GAMAVORIA ini disambut baik oleh pelajar dan pecinta fotografi serta videografi di Lampung,” tutupnya. (RLS/MATA2)