Hadiri EduData Summit 2022, Unila Perkuat Networking dengan Universitas Dunia

MATALAMPUNG.COM, Bandar Lampung – Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Karomani, M.Si., bersama wakil rektor bidang akademik, wakil rektor PKTIK dan kepala UPT PKLI Unila, dijadwalkan menghadiri konferensi EduData Summit 2022 yang diselenggarakan QS-Quacquarelli Symonds, 8-10 Juni 2022, waktu New York, Amerika.

Kepala UPT PKLI Unila Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., menyampaikan, Unila berkesempatan hadir dalam rangka mendalami berbagai hal terkait kerangka pikir baru, metodologi, serta manajemen data pemeringkatan universitas tingkat dunia.

Pada kesempatan tersebut, tim Unila turut mendengarkan rilis pemeringkatan universitas terbaik tingkat dunia dan juga tingkat nasional. Dr. Ayi mengungkapkan, Unila juga memiliki peluang untuk masuk dalam pemeringkatan tersebut.

“Unila punya peluang besar untuk masuk ke pemeringkatan ini sepanjang mampu membenahi data-datanya,” katanya.

Ia menceritakan, diskusi tentang pentingnya data pada konferensi tersebut sangat menonjol. Pembahasan yang diangkat di antaranya bagaimana data dikelola yang melibatkan teknologi informasi, kemudian diinterpretasi menjadi informasi, selanjutnya menjadi insight dan terakhir wisdom.

Nantinya, pengambilan keputusan diambil berbasis data informasi yang ada dalam insight dan wisdom. “Ini merupakan satu kerangka berpikir yang sebenarnya tidak baru, tapi pada implementasinya menjadi sangat baru karena ada pengayaan tentang bagaimana data diapresiasi lebih baik,” paparnya.

Dalam agenda tersebut, rektor dan tim dilaporkan melakukan networking atau pengembangan kerja sama selama konferensi berlangsung dengan beberapa perwakilan universitas yang hadir seperti Amerika, Australia, Eropa, Amerika Latin, ASEAN (Thailand, Malaysia, Indonesia), dan Timur Tengah.

Pengembangan kerja sama dilakukan dengan berbagai unversitas peserta Summit yang sedang mengembangkan diri secara transformatif, sehingga diharapkan menjadi inspirasi bagi percepatan pengembangan Unila ke depan.

Ia juga melaporkan, pihak QS sangat memberikan perhatian pada dinamika persaingan di tingkat universitas di Indonesia. Semua universitas yang masuk pada pemeringkatan di Indonesia adalah universitas yang betul-betul komit pada kualitas pendidikan, pengajaran, penelitian, publikasi, pengabdian kepada masyarakat (SDGs), dan employability lulusan.

Reputasi yang dihasilkan dari perangkingan QS-Quacquarelli Symonds ini sangat berdampak pada kepercayaan publik.

Reputasi dari rangking QS memperkuat branding universitas. Bukan hanya menjadi dasar untuk lebih berkembang, dalam menambah daya tarik calon mahasiswa dan penempatan lulusan untuk berkarier dan berusaha di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), tapi yang juga penting bagi para dosen, professor dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi (pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat) yang membumi dan berkelanjutan.

Penekanan pada internasionalisasi menjadi penting, yang didasarkan pada kolaborasi lintas universitas, lintas negara antarprofesor, pengajar, peneliti, mahasiswa, melalui kolaborasi serta pertukaran profesor dan mahasiswa, dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital (Industri 4.0).

Seperti bagaimana melihat kebijakan pengembangan universitas berdampak pada penggunaan internet yang lebih bijak dan berorientasi pada kemaslahatan atau kemakmuran. Kemudian bagaimana fungsi dan peran universitas dalam sustainibility atau keberlanjutan lingkungan hidup, yang tentunya menjadi penekanan paradigma baru bahwa posisi perguruan tinggi sangat penting untuk itu.

“Unila setelah ini berniat secara cepat mempersiapkan diri untuk menjadi PTNBH agar menjadi universitas bereputasi tinggi pada level nasional, regional (Asia Tenggara, Asia) dan kemudian masuk dalam kelas dunia atau World Class University,” ujar Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila ini. (***)

Berita Terkait

Komentar