LAMPUNG TENGAH (Matalampung.com): Kondisi ruas jalan Kota Gajah-Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, makin rusak berat terlebih setelah berulangkali ditimpa hujan lebat. Keluhan akibat kerusakan ini hampir tiap hari menghiasi berbagai akun media sosial.
Selain memperlambat akses, kerusakan membuat kecelakaan seperti kendaraan terbalik. Kerusakan juga menjadi pemandangan sehari-hari jalan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung di ruas Gunungsugih-Kota Gajah-Simpang Randu.
Menanggapi hal ini, anggota DPRD Provinsi Lampung dari daerah pemilihan (Dapil) Lampung Tengah Midi Iswanto sudah menyampaikan apa yang diaspirasikan oleh masyarakat Kabupaten Lampung Tengah, yang tiap harinya dalam melaksanakan aktivitas melintas di jalan tersebut ke pihak Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Provinsi Lampung.
“Jalan yang masuk ke ruas Kota Gajah ini, sudah dilakukan komunikasi dengan dinas terkait secata maraton apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Untuk tahun ini, sudah ada anggaran ruas disana kurang lebih Rp6 miliar. Ini memang kita minta ke dinas untuk diprioritaskan di titik ini,” kata Midi Iswanto saat ditemui Lampungpro.co, Senin (24/2/2020).
Pada ruas Jalan Gunungsugih-Kota Gajah-Simpang Randu sepanjang 29 kilometer dan ruas Jalan Simpang Randu-Seputih-Sadewa sepanjang 24 kilometer ini, anggota Komisi IV Bidang Pembangunan Infrastruktur ini menilai dengan anggaran Rp6 miliar ini, belum mencukupi karena masih banyak titik ruas yang rusak parah.
“Meskipun demikian, kita sudah minta untuk titik di ruas ini agar penyelesaian di Kota Gajah. Kita sudah tekankan ini semua, bahkan semua anggota DPRD di Komisi IV yang dari dapil Lampung Tengah untuk bersama-sama menyuarakan maraton berbicara ini,” ujar Midi.
Midi meminta untuk anggaran tahun 2020 ini, untuk ruas Kota Metro sampai Kota Gajah prioritas utamanya di Desa Nunggarjo, Kecamatan Punggur, yang saat ini kondisinya sudah memprihatinkan. Midi juga meminta pengerjaan ruas jalan ini, untuk menggunakan rigid beton agar bisa bertahan lama.
“Ini pas perbatasan dengan Metro. Jadi Ini jalan lintas utama baik PNS, wali kota, bupati, dan semua masyarakat. Saya sudah tekankan di rapat dengar pendapat dengan Dinas Bina Marga karena hampir tiap tahun jalan selalu dapat anggaran. Tapi selalu rusak dan tidak bertahan lama,” jelas pria yang juga anggota Fraksi Partai Demokrat ini. (Lampungpro/MATA1)