MATA LAMPUNG.COM, Bandar Lampung – Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melalui program studi Teknologi Rekayasa Jalan dan Jembatan (TRKJJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam menerapkan teknologi terkini untuk kepentingan masyarakat kampus. Dalam sebuah proyek kolaboratif yang inovatif, dosen dan mahasiswa TRKJJ Polinela bergabung untuk mengukur dan menganalisis kerusakan jalan di lingkungan kampus Polinela.
Proyek ini dipimpin oleh Sekar Dwi Rizki, S.T., M.T. dengan anggota Aniessa R. Asnaning, S.T., M.Eng., Eko Hari Tiarto, S.Pd., M.Pd., Mira Wisman, S.T., M.T., dan Titi Ariyanti, S.T., M.T., bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan warga kampus dalam berkendara dan berjalan kaki. Jalan yang rusak tidak hanya menurunkan estetika kampus tetapi juga dapat membahayakan penggunanya.
Proyek ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi tingkat kerusakan jalan secara akurat sehingga dapat dilakukan perbaikan yang tepat waktu dan efektif. Mahasiswa TRKJJ Polinela melakukan survei secara manual dan juga menggunakan berbagai teknologi canggih seperti drone dan aplikasi pemetaan digital.
Drone digunakan untuk mengambil gambar udara yang memberikan gambaran keseluruhan kondisi jalan, termasuk kerusakan secara lebih detail, seperti retakan, lubang, dan deformasi lainnya.
Ketua Program Studi TRKJJ Polinela, Kelik Istanto, S.T., M.T., menyatakan bahwa proyek ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi kampus tetapi juga sebagai sarana pembelajaran praktis bagi mahasiswa. “Kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan teori yang telah dipelajari di kelas dalam situasi nyata. Mereka belajar bagaimana menggunakan teknologi terbaru dalam survei jalan dan memahami proses analisis data untuk menghasilkan solusi yang efektif,” ujar Kelik, Selasa (9/7/2024).
Para mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini merasa antusias dan termotivasi dengan pengalaman yang mereka dapatkan. Salah satu mahasiswa, Debby Anindia Puspita, menyatakan ini adalah pengalaman yang sangat berharga.
“Kami belajar banyak tentang cara mengoperasikan peralatan canggih dan melakukan analisis data secara profesional. Proyek ini juga mengajarkan kami pentingnya kerjasama tim dalam menyelesaikan tugas kompleks,” ujar Debby.
Hasil dari survei ini akan digunakan oleh pihak manajemen kampus untuk merencanakan dan melakukan perbaikan jalan. Dengan adanya data yang akurat, perbaikan dapat dilakukan lebih efisien dan tepat sasaran, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas infrastruktur kampus secara keseluruhan.
Proyek kolaboratif ini merupakan salah satu contoh nyata bagaimana pendidikan vokasi di Polinela mampu mengintegrasikan teori dan praktik dengan baik. Diharapkan, inisiatif serupa dapat terus dikembangkan untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Polinela terus berupaya mencetak generasi muda yang tidak hanya terampil secara teknis tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan. (**/rls)