MATALAMPUNG.COM, Bandar Lampung – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung (Unila) bekerja sama dengan Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian (FP) menyelenggarakan Seminar Nasional Konservasi II, Selasa (12/07/2022).
Kegiatan bertajuk Konservasi Sumber Daya Hutan dalam Mendukung Terwujudnya Lampung Berjaya ini dilaksanakan secara hibrid di Hotel Bukit Randu, Bandarlampung.
Ketua Pelaksana Kegiatan Dr. Bainah Sari Dewi, S.Hut., M.P., I.P.M., dalam laporannya menyampaikan, seminar ini dihadiri 64 presenter, empat narasumber, dan 298 peserta, terdiri dari akademisi, praktisi, dan pemerintah yang membidangi konservasi hutan, serta tiga peserta dari Amerika Serikat, Brunei Darussalam, dan Jepang.
Ia mengungkapkan tujuan dilaksanakannya seminar ini dalam rangka sharing ilmu pengetahuan dan hasil penelitian antarakademisi, peneliti dan pemerintah.
Senada dengan hal itu, Sekretaris LPPM Rudy, L.L.M., L.L.D., mengungkapkan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen Universitas Lampung dalam mendukung pembangunan berkelanjutan sebagai isu global.
Hal itu juga menjadi salah satu ajang bagi para penggiat dan pemerhati lingkungan, dosen serta peneliti, untuk bertukar pikiran dan sumbangsih bagi pembangunan lingkungan, serta mewujudkan Lampung Berjaya sesuai visi Pemerintah Provinsi Lampung.
Selain itu kegiatan bertujuan menunjang Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi dalam menghasilkan publikasi hasil penelitian. Diharapkan luaran keseluruhan dapat berguna bagi masyarakat secara luas.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Unila Prof. Ir. Suharso, Ph.D., saat membuka acara menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada narasumber Seminar Nasional Konservasi 2022.
Mereka antara lain Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M.M., Gubernur Provinsi Lampung Ir. Arinal Djunaidi, Guru Besar Konservasi Sumber Daya Hutan Universitas Lampung Prof. Dr. Sugeng P. Harianto, M.S., dan Associate Professor Department of Anthropology Appalachian State University Miss Dr. Susan Lappan.
Lebih lanjut, Prof. Suharso menjelaskan, Universitas Lampung juga dikenal sebagai Kampus Hijau dengan luas 70 hektare terletak di Kota Bandarlampung. Dengan komposisi lingkungan yang sangat rindang dan hijau, didukung keragaman tanaman, Unila menjadi habitat berbagai satwa seperti burung, reptil, dan lain-lain.
Di lingkungan kampus juga terdapat penangkaran Rusa Sambar (Cervus unicolor) dan Rusa Timor (Cervus timorensis). Tak hanya itu, Unila memiliki Lampung Mangrove Center (LMC) seluas 70 hektare di Labuhan Maringgai, Lampung Timur dan Hutan Pendidikan di Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rachman.
Menurutnya, Seminar Nasional Konservasi 2022 merupakan bentuk perhatian dan komitmen Universitas Lampung bersinergi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan misi Universitas Lampung yang tertuang dalam RPJP 2005-2025.
Selain itu, kegiatan dalam rangka menggugah komitmen dan semangat bahwa bumi sebagai tempat tinggal bersama harus selalu dijaga kelestariannya oleh semua pihak secara lintas generasi.
Ia pun mengajak masyarakat berperan aktif dalam menjaga ekosistem alam sehingga konservasi dapat menjadi bagian dari sikap hidup dan budaya bangsa Indonesia. (***)