MATALAMPUNG.COM, Bandar Lampung – Sekitar 8.000-an calon mahasiswa baru mengikuti pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) 2022 Gelombang I di lingkungan Universitas Lampung (Unila), Selasa (17/05/2022).
Lokasi ujian tersebar pada delapan lokasi antara lain Gedung UPT TIK, Bussiness Learning Center FEB, Gedung A dan E, Gedung Dekanat FK, Gedung Matematika FMIPA, Gedung FMIPA Terpadu Laboratorium Komputasi Dasar, dan Gedung UPT Bahasa.
Humas Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila Muhamad Komarudin, S.T., M.T., menjelaskan, pelaksanaan UTBK terbagi atas dua gelombang dengan total jumlah peserta 15.900 orang. Setiap gelombang dibagi dua sesi yakni sesi pagi pukul 06.45 – 10.30 WIB dan siang 13.00 – 16.45 WIB, kecuali untuk hari Jumat yang hanya diselenggarakan satu sesi pagi.
Berdasarkan Surat Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung Nomor 045.2/051/IV/POSKO.2022 tanggal 25 April 2022 tentang Rekomendasi Izin Pelaksanaan UTBK,
Prosedur pelaksanaan UTBK tahun ini sudah menggunakan aplikasi Peduli Lindungi bagi yang telah melakukan vaksinasi dosis 2 (asal Provinsi Lampung) dan melakukan vaksin booster (asal luar Provinsi Lampung).
Sementara bagi yang belum melengkapi data vaksin membawa surat keterangan sudah melakukan Antigen 1×24 jam. Bagi yang belum mendapat vaksin menunjukkan surat keterangan dokter dan RT-PCR 3×24 jam.
Komarudin juga menambahkan, tahun 2022 terdapat peningkatan jumlah peserta yang mendaftar masuk Unila, maka dari itu pihak panitia menambah jumlah unit komputer di berbagai lokasi ujian. Tersedia pula ruangan khusus bagi para peserta penyandang disabilitas.
Saat ditanya mengenai kesiapan pihak panitia mengantisipasi terjadinya kecurangan selama penyelenggaraan UTBK, dosen fakultas teknik tersebut menjelaskan, Unila sudah siap mengantisipasi bentuk-bentuk kecurangan yang dapat terjadi selama ujian berlangsung.
Panitia pusat sudah memberikan pengarahan kepada panitia lokal Unila dan para pengawas, sehingga pelaksanaan ujian dapat dilakukan secara ketat, sebelum dan selama ujian berlangsung.
“Dari panitia harapannya bisa memberikan pelayanan maksimal sehingga calon peserta bisa mengeluarkan semua potensinya untuk menjawab soal dan mereka bisa diterima program studi yang mereka minati,” katanya. (***)