MATALAMPUNG.COM, Bandar Lampung – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kantor Bahasa Provinsi Lampung menggelar acara penganugerahan Duta Bahasa Provinsi Lampung Tahun 2023 di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Sabtu (13/05/ 2023). Acara ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada generasi muda yang berperan aktif di bidang bahasa, sastra, dan literasi.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung Desi Ari Prissanti, S.S., M.Hum., menyampaikan, duta bahasa adalah generasi muda yang memiliki kekuatan bahasa dan sastra Indonesia, serta bahasa daerah. “Duta bahasa menjadi mitra strategis kami dalam mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra, serta meningkatkan fungsi bahasa Indonesia,” ujarnya.
Acara ini diikuti 26 finalis Duta Bahasa Provinsi Lampung 2023 yang telah lolos seleksi. Dari jumlah tersebut, sembilan finalis berasal dari Universitas Lampung (Unila), yaitu Alek Zulta Anggara PBSI’20, Ananda Cindy Adista Putri Manajemen Informatika’20, Anindya Zahra Sabila PBSI’21, Fifi Afiyah Ramadita Hermawan HI’21, Made Darme Wintara Administrasi Negara’21, Naomi Ambar Wulan PBSI’19, Rahel Bela Krisna Br Situmorang Manajemen’21, Riza Fariz Abqori HI’21, dan Zadra Riansyah Bahasa Lampung’21.
Setelah melalui proses karantina, tes UKBI, wawancara kebahasaan dan bakat, para finalis menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Hasilnya, Riza Fariz Abqori meraih juara 2, Made Darme Wintara juara 3, Zadra Riyansyah dan Fifi Afiyah Ramadita Hermawan juara 4, Rahel Bela Krisna Br. Situmorang juara 5, Alek Zulta Anggara dan Anindya Zahra Sabila juara multimedia, dan Naomi Ambar Wulan juara favorit.
Riza Fariz Abqori sebagai juara 2 mengaku senang dan bangga bisa menjadi duta bahasa. “Saya berharap bisa menjadi contoh bagi generasi muda lainnya untuk mencintai bahasa dan sastra Indonesia,” katanya.
Riza Faris Abqori, salah satu mahasiswa jurusan HI yang berhasil meraih juara 2 dalam kompetisi tersebut mengaku senang dan bersyukur atas prestasinya ini. Ia juga berbagi pengalaman yang ia dapatkan selama mengikuti program Duta Bahasa. Menurutnya, program ini memberikan banyak peluang untuk belajar dan berkarya.
“Salah satu program kerja yang saya ikuti adalah kelas bersama duta bahasa. Di sini, kami membantu anak-anak panti asuhan untuk meningkatkan kemampuan menulis mereka. Kami mengajari mereka cara membuat karya tulis ilmiah, artikel, dan lain-lain. Tujuannya adalah agar mereka bisa meraih prestasi dan impian mereka,” ujar Riza.
Riza berharap, dengan gelar Duta Bahasa ini, ia bisa menjadi duta yang amanah dan bermanfaat bagi masyarakat. Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama ini. (***)