Keren! Hima Prodi Bisnis Digital Darmajaya Gelar Talkshow ‘Transformasi Bisnis di Era Metaverse’

BANDAR LAMPUNG (Matalampung.com): Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi (Prodi) Bisnis Digital menggelar Talkshow Digital Fest dengan tema ‘Transformasi Bisnis di Era Metaverse’ bertempat di Aula Rektorat Lantai III Gedung Alfian Husin, Minggu (2/10/2022).

Dalam talkshow tersebut sebagai narasumber Ketua Prodi Bisnis Digital IIB Darmajaya M. Ariza Eka Yusendra, S.P., M.M. dan Rejive Dewangga selaku Founder Edukasi 4.0. Kegiatan talkshow dihadiri puluhan mahasiswa maupun pelajar di Lampung.

Sekretaris Hima Bisnis Digital IIB Darmajaya, Andre mengatakan ini kegiatan perdana dari Hima Bisnis Digital. Tentunya di zaman yang telah masuk 5.0 ini dapat memanfaatkan teknologi digital dalam dunia bisnis. “Peserta kegiatan ini terdiri dari mahasiswa dan pelajar dengan total 41 peserta,” ungkapnya.

Sementara, Ketua Prodi Bisnis Digital M. Ariza Eka Yusendra, S.P., M.M., mengatakan rekan-rekan mahasiswa Prodi sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Saya salut dapat digelarnya kegiatan ini. Ini kesempatan kalian dan semangat dalam mencari ilmu,” ungkapnya.

Menurut dia, topik ini sangat menarik sekali karena dunia bisnis berubah total. Dari tahun 2019 perubahan tersebut sangat cepat dengan metode transaksi yang lebih banyak ke digital ataupun online. “Transformasinya lebih cepat dikarenakan pandemi,” tuturnya.

Terkait dengan metaverse ini, lanjut dia, adalah suatu konsep lama yang dimunculkan oleh Facebook. “Hari ini adalah pintu awal untuk rekan-rekan ingin berperan sejauh mana dalam perkembangan bisnis digital. Kita punya misi satu tahun kalian dapat membangun bisnisnya sendiri dalam ekosistem bisnis digital di Lampung khususnya dan nasional secara umum,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rejive Dewangga juga menerangkan metaverse saat ini banyak digunakan oleh setiap perusahaan besar. Facebook, Google, Apple dan lainnya. “Untuk dapat memanfaatkan dunia metaverse dengan membeli koin. Kita dapat membuat rumah dan menjalani kegiatan di dunia metaverse,” ungkapnya.

Cina, lanjut dia, membuka dunia metaverse kepada masyarakat yang ingin memiliki hunian. “Bahkan dunia pendidikan juga bisa diimplementasikan dengan kuliah di Metaverse. Kalian mahasiswa bisa minta sekali-kali Prodi untuk menggelar kuliah di Metaverse,” bebernya.

Rejive menambahkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga telah mengeluarkan izin beberapa koin cryptocurency untuk diperjualkan. “Saat ini sudah ada 17 koin yang sedang dalam tahap pengajuan untuk diperdagangkan menunggu izin Bappebti sebagai pendukung metaverse di Indonesia,” pungkasnya. (RLS/MATA2)

Berita Terkait

Komentar