BANDAR LAMPUNG (Matalampung.com): Pemerintah Kota Bandar Lampung bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan terus melakukan berbagai upaya, untuk menekan terjadinya penyebaran Virus Corona (Covid-19) agar tidak semakin meluas lebih banyak lagi yang tersebar diberbagai daerah di Kota Bandar Lampung.
Setelah sebelumnya, Pemerintah Kota Bandar Lampung bersama dengan Tim Kesehatan Puskesmas dan aparat kelurahan, secara door to door mendatangi warganya untuk dilaksanakan pengecekan suhu tubuh dan lainnya, kali ini Pemerintah Kota Bandar Lampung akan mengadakan rapid tes secara massal kepada masyarakat.
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengatakan, tempo hari pihaknya mendapatkan informasi dari pusat melalui Pemerintah Provinsi Lampung, akan mendapatkan alat rapid tes sebanyak 500 unit. Setelah mendapatkan alat rapid tes dari pusat, Pemerintah Kota Bandar Lampung akan membeli 5.000 unit alat rapid tes.
“Sekarang saya beli sekitar 5.000 unit alat rapid test ini, rencananya pekan ini akan datang. Setelah datang nantinya akan segera, dan akan langsung kita mulai pengecekan rapid tes melalui Puskesmas dan kelurahan setempat untuk diambil sampelnya saja,” kata Herman HN, Kamis (30/4/2020).
Selain masyarakat Kota Bandar Lampung, nantinya ditiap Puskesmas dan rumah sakit yang ada di kota berjuluk Kota Tapis Berseri ini juga akan disalurkan alat rapid tes kepada mereka. Selain alat rapid tes, Herman HN menyebut pihaknya sudah menyiapkan semua peralatan penanganan Covid-19 ini.
“Selain itu, untuk semua keperluan alat pelindung diri (APD) sudah saya beli, sejak 16 Maret 2020 lalu. Dengan rincian sudah membeli APD berjenis baju sekitar 500 unit, masker sebanyak 1.000 dus, dan juga hand sanitizer. Jadi saya sudah berupaya sekuat tenaga melaksanakan tugas ini bersama staf, termasuk juga pihak kepolisian dan TNI,” sebut Herman.
Untuk menyiapkan kebutuhan APD dan kebutuhan yang berkaitan dengan Covid-19 lainnya ini, Wali Kota Bandar Lampung dua periode ini mengklaim telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp100 miliar. Dimana rinciannya, ada sekitar Rp40 miliar khusus untuk dibidang kesehatan, Rp30 miliar dibidang sosial, dan sisanya untuk keperluan lainnya. (LAMPUNGPRO/MATA2)