MATALAMPUNG.COM, Bandar Lampung – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hubungan Internasional Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar #MERANTAUKUY2023 Ngobrol Bersama Rektor, Dekan, dan International Office, di Darmajaya Society Center (DSC) Lantai II, Selasa (20/6/2023).
Event ini juga menyajikan makanan asal Mesir yang langsung dibuat oleh Hashem merupakan lulusan SMA Tunas Mekar Indonesia. Kegiatan tersebut juga diikuti puluhan mahasiswa IIB Darmajaya yang berminat untuk kuliah di luar negeri.
Kepala UPT Hubungan Internasional IIB Darmajaya, Rahmalia Syahputri memaparkan lebih dari 10 program internasional IIB Darmajaya kepada mahasiswa yang hadir. “Program Internasional merupakan komitmen IIB Darmajaya untuk memberikan pengalaman internasional dan peningkatan kompetensi mahasiswa ke perguruan tinggi mitra di luar negeri,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor IIB Darmajaya, Dr. Ir. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc., mengatakan program internasional yang lengkap di Lampung hanya ada di Darmajaya. “Hanya kita yang program internasionalnya itu beragam dari budaya, bahasa, magang, hingga studi, baik progam itu berasal dari pemerintah atau mandiri. IIB Darmajaya telah melakukan secara mandiri sejak 2012,” ungkapnya.
Menurut dia, mahasiswa sebelumnya juga berkesempatan untuk mengikuti seleksi pertukaran mahasiswa ke luar negeri yang dibiayai pemerintah. Artinya, kalau tidak lolos pemerintah maka bisa ikut yang ada di IIB Darmajaya. “Jangan berpikir kalau kuliah di luar negeri mahal. Karena kalau mau disimulasikan seperti kuliah di Tiongkok, Rusia, Thailand, Taiwan, Malaysia, dan Thailand. Itu bayarnya cukup uang kuliah di Darmajaya. Jadi bayar uang kuliahnya sama,” kata Rektor seperti dikutip darii https://darmajaya.ac.id.
Menurut dia, dengan adanya kerja sama IIB Darmajaya bersama perguruan tinggi mitra luar negeri membuat mahasiswa dapat menempati dormitory kampus bahkan ada yang gratis. “Maka untuk tempat tinggal disana tidak bayar. Untuk biaya hidup disana juga tidak mahal. Kecuali di Eropa ya,” ujarnya.
Rektor berharap yang mengikuti kegiatan ini dapat berkuliah ke luar negeri semua. “Yang penting persyaratannya terpenuhi semua. Kalau saya dulu, tempat kuliah saya ada program ini setiap tahun ikut. Kita dapat termotivasi dan bisa melihat dunia lain,” terangnya.
Firmansyah menambahkan mengikuti student mobility menjadi pembeda kalian dengan mahasiswa lainnya. “Ini juga bisa jadi pertimbangan saat melakukan interview kerja,” tuturnya.
Sementara, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Aswin, S.E., M.M., mengatakan Program Internasional ini adalah salah satu komitmen Darmajaya untuk menghasilkan lulusan berkualitas. Karena internasionalisasi menjadi komitmen IIB Darmajaya yang sangat-sangat luar biasa terhadap mahasiswanya. “Sebelum ada program MBKM dan adanya alih kredit. Mata kuliah yang diambil di kampus luar inline dengan kampus kita. Program internasional ini sama dengan program MBKM. Karena ini program diluar dari kampus dan prodinya. Konsep dari MBKM itu untuk meningkatkan skill dan kompetensi mahasiswa. Luar biasa sekali support Darmajaya untuk menyiapkan Anda semua,” terangnya.
Hal senada disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Dr. Sutedi, S.Kom., M.T.I. Menurut dia, merantaulah supaya kalian tahu apa artinya rindu. “Kalau tidak pernah merantau tidak pernah tahu artinya merindu. Sebenarnya semua program studi dan fakultas di Era MBKM sudah dapat dipastikan kredit transfer dapat dilakukan,” ungkapnya.
Menurut dia, mata kuliah yang diambil di perguruan tinggi mitra luar negeri selama itu inline dengan di IIB Darmajaya dipastikan dapat diakui untuk ditransfer dan berjalan dengan prosedur. “Tidak perlu khawatir dan minder. Anak-anak Darmajaya ini sudah mampu menyetarakan dirinya dengan mahasiswa di luar negeri,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Desain, Hukum, dan Pariwisata, Dr. Handoyo Widi Nugroho, M.T.I. mengatakan bahwa dengan student mobility, cakrawala berpikir mahasiswa akan terbuka oleh dunia luar. “Kita juga memiliki banyak teman dan bisa sharing. Ini kesempatan yang jarang dimiliki. Tidak semua perguruan tinggi di Lampung memberikan kesempatan ini,” ucapnya.
Menurut dia, Darmajaya memiliki International Office yang luar biasa dengan kerjasama perguruan tinggi mitra luar negerinya. “Bahkan perguruan tinggi lain seperti di Lampung, Sulawesi Selatan, Bali, Jakarta, Jawa Timur, dan Jogjakarta ke tempat kita belajar, untuk pengembangan program internasional,” pungkasnya. (RLS/MATA2)