Site icon Mata Lampung

Hibah PKKM, Prodi Teknik Informatika IIB Darmajaya Gelar Bimbingan Teknis Revitalisasi Kurikulum Berbasis OBE dengan Dua Narasumber

BANDAR LAMPUNG (Matalampung.com): Program Studi Teknik Informatika Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Bimbingan Teknis Revitalisasi Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) di Aula Pascasarjana Lantai II Gedung Hj. Yoenidar Karim, Jumat (16/9/2022).

Bimbingan teknis menghadirkan dua narasumber dari Universitas Gadjah Mada yakni Ir. Noor Akhmad Setiawan, S.T., M.T., Ph.D., IPM. dan Dr. Azkario Rizky Pratama, S.T., M.Eng. Bimbingan teknis turut dihadiri Wakil Rektor 1 Bidang Akademik RZ Abdul Aziz, S.T., M.T., Ph.D., Wakil Rektor 2 Ronny Nazar, S.E., M.M., Wakil Rektor 3 Muprihan Thaib, S.Sos., M.M. dan diikuti oleh seluruh dosen Prodi Teknik Informatika IIB Darmajaya.

Wakil Rektor 1 Bidang Akademik RZ Abdul Aziz, S.T., M.T., Ph.D., mengatakan kurikulum sangat penting dalam menentukan kualitas lulusan. “Kurikulum ini yang paling penting karena memang setiap program studi untuk menyusun kurikulum harus tahu kekuatan kita dari SDM, sarana dan prasarana serta lainnya. Tidak bisa copy paste dengan perguruan tinggi lain,” ungkapnya.

Menurut dia, untuk penyusunan juga telah mengetahui profil dari prodi terutama mahasiswanya. “Yang jelas dalam menyusun kurikulum ini kita mengerti profil anak-anak kita yang ingin dicapai sehingga bisa menuliskan indikator-indikator pencapaian pembelajaran,” tuturnya.

Warek 1 juga menyampaikan terima kasih kepada narasumber yang berkenan dalam membagikan ilmunya kepada Civitas Academica IIB Darmajaya khususnya Prodi Teknik Informatika. “Kami juga terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang memberikan hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) kepada Prodi Teknik Informatika. Mudah-mudahan membawa manfaat bagi kita semua dan menghasilkan kurikulum yang lebih baik lagi,” imbuhnya.

Sementara, Ir. Noor Akhmad Setiawan, S.T., M.T., Ph.D., IPM., mengatakan Kurikulum OBE mulainya dari mimpi kita. “Mahasiswa nanti ketika lulus bisa apa. Artinya disini mahasiswa yang akan lulus bisa apa saja. Baru kita mengorganize kurikulum,” ungkapnya.

Untuk memastikan apa yang dicapai, lanjut dia, jadi desainnya mulai dari garis finis baru ditarik ke belakang. “Artinya, ketika telah menjalankan OBE sebagai dosen bisa cerita. Dia bisa A, B, C, E dan lainnya. Jadi bukan IPK, transkrip, gelar, dan lain-lain. Jadi bisa apa lulusan Prodi Teknik Informatika ketika lulus,” tuturnya.

Wawan–biasa dia disapa–menerangkan OBE sistem pendidikan yang mempunyai capaian pembelajaran eksplisit dan tampak jelas, asesmen selaras dengan capaian pembelajaran, pembelajaran dan lingkungan selaras dengan capaian pembelajaran, infrastruktur dan daya dukung yang membuat ketiganya terjadi. “Seorang lulusan harus mempunyai problem solving, mengimplementasi solusi, dan didukung oleh komunikasi lisan serta tulisan. Memiliki etika, siap jadi leader dan member, dan kerja tim. Kemampuan programming serta teori ilmu komputer,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Azkario Rizky Pratama, S.T., M.Eng., menerangkan dalam penyusunan yang utama dibutuhkan komitmen. “Yang penting kita memiliki komitmen dan memang gerakan perubahan itu tidak langsung begitu saja. Sudah bergerak harus tetap bergerak karena untuk kemajuan dari prodi kedepannya,” ucap dia setelah memberikan review presentasi kelompok dosen Prodi Teknik Informatika. (RLS/MATA2)

Exit mobile version