Site icon Mata Lampung

Ribuan Massa dari Aptisi Wilayah II-B Lampung akan Ngeluruk Istana Negara

BANDAR LAMPUNG (Matalampung.com): Diperkirakan 50 ribu massa aksi perwakilan dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia akan ngeluruk Istana Negara, menuntut Presiden Joko Widodo memperhatikan PTS-PTS yang ada saat ini. Dari Lampung sendiri, lebih dari 1.500 massa aksi terdiri dari pimpinan PTS, dosen, dan mahasiswa akan ikut bagian dalam aksi tersebut.

“Tuntutan kami adalah pembubaran Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) yang dinilai sangat memberatkan PTS, terutama PTS yang baru berkembang. Tuntutan lainnya adalah penghapusan penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri yang mematikan PTS-PTS yang ada saat ini,” kata Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah II-B Lampung, Dr. Ir. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc., pada rapat virtual yang digelar Rabu (14/9/2022) sore.

Dalam rapat yang dipandu Sekretaris Aptisi Wilayah II-B Lampung Dr. Dalman, M.Pd, Firmansyah juga menjelaskan selain di Jakarta, aksi serupa juga akan digelar di Kantor DPRD Lampung, pada 27 September 2022 mendatang. “Ini demi kepentingan kita bersama dan demi majunya PTS-PTS di Lampung. Saya berharap semua PTS di Lampung khususnya untuk ikut ambil bagian,” kata Rektor Institut Infornatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya itu.

Menurut Firmansyah, aksi massa dari seluruh PTS di Indonesia ini awalnya akan digelar pada 8 September 2022 lalu. “Dari kampus IIB Darmajaya dipastikan 8-10 perwakilan pimpinan dan dosen akan turun ke Jakarta, belum termasuk mahasiswa yang akan kami kerahkan. Jika semua PTS di Lampung mengirim utusan, saya perkirakan 1.500 massa dari Lampung akan menuju Istana Negara,” kata dia.

Bahkan, kata Firmansyah, sudah disepakati dengan Aptisi Pusat, saat aksi, seluruh kampus swasta diliburkan. “Untuk aksi di daerah masing-masing, aksi akan menemuai Komisi V DPRD Lampung, yang tujuannya menyampaikan apsirasi ke pusat. Dan, kami berharap sebelum tanggal 27 September, perwakilan Aptisi se-Indonesia sudah bisa berdialog dengan Presiden,” kata dia.

Firmansyah menunjuk Wakil Sekretaris Aptisi Wilayah II-B Lampung yang juga Wakil Rektor 3 IIB Darmajaya Muprihan Thaib S.Sos., M.M., sebagai koordinator aksi massa yang akan dipusatkan di DPRD Lampung. “Nanti kita akan jadwalkan lokasi titik kumpul, jam keberangkatan, dan teknis keberangkatan untuk aksi nasional ini,” kata Firmansyah.

Dia juga menjelaskan, saat ini, waktu yang tepat mengingat pemerintah juga sedang galau dengan isu kenaikan BBM yang mendapat respon aksi mahasiswa dari seluruh daerah di Indonesia. “Aptisi pusat juga sudah memasukan surat ke Sekretariat Negara untuk berdialog dengan Presiden. Fokus aksi massa kita juga berasal dari PTS-PTS yang ada di Banten, Jakarta, dan Jawa Barat,” kata dia.

Dalam rapat virtual yang juga dihadiri pimpinan PTS-PTS di Lampung, Rektor Umitra Dr. Hj. Armalia Reny Madrie AS, S.P., M.M., sangat mendukung aksi Nasional ini. Namun, dia berharap agar aksi massa PTS se-Indonesia ini tidak berbarengan dengan aksi mahasiswa akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM). “Jangan sampai perjuangan kita yang mulia ini tidak fokus, sehingga harus benar-benar terkoordinasi,” kata dia.

Sementara, Rektor Universitas Malahayati (Unimal) Dr. dr. Achmad Farich, M.M juga mendukung penuh langkah Aptisi Wilayah II-B Lampung. Menurut dia, yang terpenting perjuangan PTS ini jangan sampai kalah isu dengan demo kenaikan harga BBM. “Intinya, kami akan mendukung aksi,” kata Rektor Universitas Saburai Dr. Lina Maulidiana, S.H., M.H, menimpali. (RLS/MATA2)

Exit mobile version