MATALAMPUNG.COM, Bandar Lampung – Pelaksana tugas rektor (Plt) Universitas Lampung (Unila) Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed., memimpin jalannya proses Submit Dokumen Akreditasi Internasional 11 jurusan dan program studi. Kegiatan berlangsung di Hotel Radisson, Selasa (13/09/2022).
Proses submit dokumen akreditasi internasional ini menyasar ke dua lembaga akreditasi berbeda yaitu Akkreditierungsagentur Für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik (ASIIN) dan Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA).
Moh. Sofwan mengatakan, akreditasi internasional menjadi salah satu pilihan bagi perguruan tinggi.
Apabila suatu jurusan atau program studi lolos akreditasi internasional, maka predikatnya secara otomatis bernilai unggul. Berbeda dengan akreditasi oleh BAN-PT yang membagi predikatnya menjadi tiga penilaian yaitu unggul, sangat memuaskan, dan memuaskan.
Sofwan menguraikan, ada banyak urgensi akreditasi unggul bagi program studi ataupun jurusan. Sebagai contoh, untuk prodi S-3 yang terakreditasi internasional, memiliki wewenang untuk memberi gelar kehormatan bagi kandidat yang dinlai layak secara akademis.
Benefit lain, program studi bereputasi unggul dapat membuka prodi lain tanpa harus diakreditasi terlebih dahulu atau meminta izin secara institusi sehingga cukup hanya dengan pelaporan.
Tentu saja semakin banyak prodi unggul atau terakreditasi internasional, akan menambah kekuatan bagi Unila untuk berkesempatan masuk ke ranah PTN-BH. “Bagi perguruan tinggi yang ingin masuk ke PTN-BH harus memiliki akreditasi unggul minimal A sebanyak 60 persen,” katanya.
Di sisi lain, terdapat kelemahan yakni dengan adanya prosedur menuju akreditasi unggul membutuhkan dana cukup mahal. Prof. Suharso menambahkan, dalam delapan IKU perguruan tinggi terdapat tuntutan reputasi internasional bagi prodi dan jurusan.
Oleh karena itu untuk memenuhi hal tersebut, Universitas Lampung mempersiapkan sejumlah jurusan dan program studi FP, FEB, serta FISIP, untuk masuk pada tahapan submit akreditasi dokumen akreditasi internasional.
Hal ini sejalan dengan upaya Unila dalam mempersiapkan para lulusan agar mampu bersaing tidak hanya level lokal, tetapi lulusan diharapkan berwawasan global dan diakui secara internasional.
Selanjutnya sesuai dengan bidang yang ia pimpin, yakni bidang perencanaan, kerja sama dan TIK, Suharso mengaku harus mampu mengenali setiap standar yang ada pada delapan IKU, sehingga akreditasi internasional mampu menjadi daya ungkit pemenuhan hal tersebut.
“Persiapan ini pun kita dorong ke seluruh prodi di Unila. Untuk akreditasi internasional, kita usahakan seperti itu,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua LP3M Unila Prof. Wan Abbas Zakaria mengungkapkan, terdapat 11 program studi dan jurusan yang mensubmit dokumen akreditasi internasional. Antara lain, S-1 Agribisnis, S-1 Agroteknologi, S-1 Teknologi Hasil Pertanian, S-1 Akuntansi, S-1 Manajemen, S-1 Ekonomi Pembangunan, S-2 Akuntansi, S-2 Manajemen, S-1 Ilmu Administrasi Bisnis, S-1 Ilmu Administrasi Negara, dan S-1 Ilmu Komunikasi.
“Selain itu, ada 15 prodi yang akan didaftarkan ke lembaga akreditasi internasional tahun 2022 dan ditargetkan submit dokumen pada tahun 2023”, ujarnya. (***)