MATALAMPUNG.COM, Bandar Lampung – Universitas Lampung (Unila) menggelar diseminasi hasil kunjungan kerja sama luar negeri sebagai tindak lanjut agenda kerja Tim Unila ke Amerika Serikat dan Prancis, Juni lalu. Tim Unila terdiri dari rektor, wakil rektor bidang akademik, wakil rektor bidang PKTIK, dan kepala UPT PKLI.
Selain menyebarkan informasi perihal kunjungan dan aktivitas tim Unila di dua negara tersebut, diseminasi yang berlangsung di ruang sidang lantai 2 Rektorat, Rabu, 13 Juli 2022 ini dimaksudkan menjaring masukan dalam rangka mendukung pencapaian World Class University (WCU) Unila.
Pada agenda tersebut, sejumlah fakultas maupun unit kerja di lingkungan Unila memaparkan tindak lanjut hasil kunjungan. Salah satunya disampaikan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja sama FMIPA Unila Dr. Eng. Heri Satria, S.Si., M.Si.
Ia melaporkan, hasil pertemuan pada event The 12th Joint Working Group (JWG), di Valenciennes, Hauts-de-France, Prancis, telah ditindaklanjuti tim dari fakultas MIPA dan Fakultas Hukum (FH) Unila yang masing-masing membidangi eksakta dan sosial.
FMIPA, kata Heri, telah melakukan kerja sama dengan tiga universitas di Prancis yakni Université de Technologie de Troyes, The University of Reims Champagne-Ardenne, dan UniLaSalle.
Kunjungan yang dilakukan bersama dengan Ketua LPPM Unila Prof. Dr. Lusmeilia Afriani, D.E.A., dilaporkan berjalan baik dan lancar. Kerja sama di bidang penelitian dan konferensi internasional juga berhasil disepakati dengan ketiga universitas tersebut.
Kerja sama juga menghasilkan multiplier effect karena ketiganya merupakan anggota konsorsium universitas di Prancis. Hal tersebut menjadi benefit lain bagi Unila untuk lebih memperluas kerja sama dengan universitas lain di Prancis.
“Multiplier effect seperti ini menjadi satu keuntungan tersendiri. Unila bisa mengirimkan SDM ke universitas di Prancis sehingga kerja sama lebih efektif. Untuk itu, peran para dosen di masing-masing prodi sangat dibutuhkan. Terutama bagi mereka yang ingin melanjutkan studi, penelitian, maupun program lain di Prancis,” ujarnya.
Prof. Lusmeilia juga menambahkan, beberapa rencana kegiatan yang dipersiapkan Unila untuk menjalin kerja sama antara Indonesia dan Prancis disambut positif. Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Paris, Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D., turut mendampingi tim Unila selama berada di UniLaSalle.
Mahasiswa S2 dan S3 Unila berkesempatan untuk mendapatkan bimbingan, melakukan penelitian paruh waktu di UniLaSalle, dan difasilitasi untuk dibimbing oleh profesor sesuai bidangnya.
Sementara Dekan FH Unila Dr. Muhammad Fakih, S.H., M.S., dan tim melaporkan, kunjungan kerja dilakukan ke Sciences Po, Fakultas Hukum Aix Marseille Universite (AMU), dan Paris-Panthéon-Assas University di Paris.
Kedatangan Tim FH Unila disambut antusias karena menjadi fakultas di bidang ilmu sosial yang menjajaki kerja sama. Diskusi terkait kerja sama bidang pendidikan yang lebih spesifik dilakukan secara person to person antara sesama dekan maupun wakil dekan.
Tim FH Unila juga bertemu salah satu keynote speaker konferensi internasional I-Coffees FH Unila tahun 2018, Prof. Dr. Idris Fassasi, LL.M. “Prof. Fassasi sangat tertarik dengan perkembangan Unila dan bersedia menerima mahasiswa Unila dalam bentuk joint research maupun pertukaran pelajar dan program lain,” ujarnya.
Dr. Fakih menyampaikan, diperlukan kecepatan dan ketepatan untuk menindaklanjuti kerja sama yang terjalin. Pihak universitas di Prancis sangat menunggu realisasi implementasi kerja sama yang telah disepakati. (***)