MATALAMPUNG.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Komisi V Budi Condrowati S.E., menggelar kegiatan pembinaan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP dan WK) di SMAN 2 Tulang Bawang Barat, Sabtu (19/3/2022).
Agenda Sosialisasi ini juga dihadiri oleh Kapolsek, Camat, lurah, pengurus Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) dan pengurus Duta Damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Provinsi Lampung.
Budi Condrowati S.E selaku DPRD Lampung mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan pembekalan pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan agar para guru dapat memahami lebih dalam tentang Pancasila.
”Strategisnya kedudukan pancasila sebagai dasar pemersatu bangsa harus terus digaungkan dengan melakukan sejumlah penyesuaian dengan metode-metode kekinian agar dapat dengan mudah diserap dan diterima oleh setiap kalangan” Ujar Ujar Condrowati.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini juga menyebutkan DPRD Lampung mempunyai kewajiban dalam melakukan sosialisasi pentingnya nilai – nilai pancasila dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini dalam rangka membangun dan memastikan penerapan pancasila di masyarakat serta untuk melakukan indoktrinasi wawasan kebangsaan agar tepat sasaran.
Condrowati juga berharap, setelah kegiatan ini selesai ada serapan yang bisa digunakan untuk diteruskan dan di informasikan kepada para siswa dan di lingkungan masing masing.
”Lampung mempunyai keistimewaan dan keragaman serta mempunyai latar belakang perbedaan daerah asal yang cukup besar, untuk itu adanya sikap toleransi, saling menghargai dan menghormati satu sama lain semuanya terkandung dalam nilai-nilai pancasila,” pungkas Condrowati.
Pada Sosialisasi ini, salah satu narasumber, Ken Setiawan, pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center atau pusat rehabilitasi korban gerakan radikal NII dan juga merupakan mantan aktivis NII serta merupakan Ketua Bidang Pemuda dan Pendidikan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung mengatakan jika radikalisme adalah sebuah paham yang menginginkan suatu perubahan sosial, politik dengan cara yang keras dan drastis. Radikalisme tidak dimonopoli oleh satu agama tertentu. Kata dia, radikalisme akan berkembang disebuah negara yang mayoritas, kebetulan di Indonesia mayoritas agamanya Islam.
Sejatinya, Ken bilang, radikalisme dan terorisme adalah musuh agama dan musuh negara, karena tidak ada agama satupun yang membenarkan radikalisme dan terorisme.
“Saat ini butuh kita butuh regulasi yang melarang semua paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila agar Indonesia aman dan damai,” ujar Ken. (***)