Mata Lampung

Uji Sallmonella Pullorum, Dapat Menyerang Manusia

Penulis : drh. Hevie Agustien H (Medik Veteriner Muda)

Salmonellosis adalah istilah umum penyakit akibat infeksi Salmonella sp. pada unggas, ada dua jenis Salmonella yang sering dijumpai yaitu Salmonella Pullorum (menyebabkan penyakit Pullorum) dan Salmonella gallinarum (menyebabkan penyakit Fowl Typhoid). 

Pullorum sering dikelirukan dengan fowl typhoid karena gejala klinisnya sangat mirip. Pullorum sering menyerang hewan muda, sedangkan fowl typhoid sering menyerang hewan dewasa atau yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Keduanya ditemukan pada semua jenis ayam, bebek, angsa, kalkun, dan burung. Namun, Salmonella gallinarum pernah ditemukan pada merak, sedangkan Salmonella pullorum juga ditemukan pada mamalia seperti simpanse, kelinci, marmot, babi, anak kucing, rubah, anjing, tikus, sapi, dan tikus liar (Shivaprasad H.L. 2000).

Masa inkubasi berkisar antar 4-6 hari. Gejala pullorum dan fowl typhoid sangat mirip. Pada hewan muda timbul gejala anoreksia, depresi, diare,berwarna putih dan kental, sayap turun, dehidrasi, lemas, dan kematian. Pada hewan dewasa selain gelaja seperti hewan muda ditambah dengan demam tinggi, penurunan produksi telur dan telur gagal menetas (Oregon Department of Agriculture. 2014).

Pemeriksaan Sample

Keduanya dapat menyebabkan kerugian karena dapat menular ke individu yang lain (horizontal transmission) dan diturunkan dari induk ke telur atau anak (Vertical transmission) (IOWA State University. 2009). Dinas peternakan dan kesehatan hewan melakukan kegiatan pengujian serologi pullorum dilakukan terhadap 8 kandang ayam di PT Japfa Comfeed Indonesia TBK, Farm GP Kresnowidodo Tegineneng Kabupaten Pesawaran, Kamis (10/06).

Tim penguji terdiri dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, tim penguji Balai Veteriner Lampung, dan Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran. Di Provinsi Lampung terdapat 18 perusaahaan yang selalu melakukan uji pullorum yaitu :

  1. PT. CAP (central avian pertiwi)farm 1 lampung selatan
  2. Pt. CAP farm 2 lampung selatan
  3. Pt. CAP farm 3 tegineneng pesawaran
  4. PT. CAP farm 4 lampung selatan
  5. PT. CAP farm 5 lampung selatan
  6. PT. CAP farm 6 lampung selatan
  7. PT. CAP farm layer lampung selatan
  8. PT. Charoen pokphand gp farm 1 lampung tenfah
  9. PT. Charoen pokphand gp farm 2 lampung selatan
  10. PT. Charoen pokphand gp buring lampung utara
    11.  PT. Charoen pokphand gp talang baru lampung selatan
  11. PT. Japfa comfeed ps gisting 1 tanggamus
  12. PT. Japfa comfeed ps campang tanggamus
  13. PT. Japfa comfeed gp kresnowidodo tegineneng pesawaran
  14. PT. Super unggas jaya lampung selatan
  15. PT. Malindo feedmill farm 1 lampung selatan
  16. PT. Malindo feedmill farm 2 lampung tengah
  17. PT. CAP farm 7 Natar Lampung selatan

Pengujian pullorum bertujuan untuk deteksi Salmonella sp. Penyebab penyakit salmonellosis atau yang dikenal sebagai penyakit pulorum.

Salmonella pullorum menyebabkan kerugian secara ekonomi pada industri perunggasan, karena menyebabkan kematian yang tinggi pada anak ayam. Pada ayam dewasa umumnya penyakit tidak memperlihatkan tanda-tanda klinis yang jelas dan tidak menyebabkan kematian namun sebagai reservoir sehingga dapat menularkan kepada ayam yang sehat secara vertikal dan horizontal.

Selain itu, bahaya salmonellosis dapat menyerang manusia melalui produk unggas. Orang yang beresiko terkena salmonellosis adalah ibu hamil, bayi, balita, orang lanjut usia, dan orang yang sedang sakit.

Gejalanya adalah sakit perut bagia atas, sakit kepala, diare, dan muntah. Akibat paling buruk dari infeksi ini adalah dari infeksi usus menyebar ke organ lain dan menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

Oleh karena itu, agen patogen tersebut dikendalikan dengan penerapan biosekuriti yang ketat untuk mecegah masuknya patogen tersebut dalam peternakan ayam dan deteksi dengan pengujian serologi pulorum dalam suatu peternakan pembibitan. (*)

Exit mobile version