Site icon Mata Lampung

Tinggalkan Eva, Kader PDI “Banteng Emas” Dukung Rycko Menoza

BANDAR LAMPUNG (Matalampung.com) : Kader PDI Perjuangan yang tergabung dalam relawan “Banteng Emas Indonesia” memutuskan mendukung pasangan Rycko Menoza SZP – Johan Sulaiman dan meninggalkan Eva Dwiana-Doddy Amarullah pada menit-menit terakhir Pemilihan Walikota Bandar Lampung 2020.

Pendiri sekaligus Ketua Banteng Emas ‘ Arsita Trisnadi, Selasa (1/12/2020), mengatakan Banteng Emas adalah organisasi yang mewadahi kader-kader PDI Perjuangan diluar struktur organisasi, telah sepakat untuk berjuang bersama memenangkan pasangan Rycko Menoza-Johan Sulaiman.

“Alasan pertama dukungan ini, sudah tertoreh dalam sejarah bahwa Komjen Pol (Purn) Sjachroedin ZP sebagai salah satu kader Banteng Emas yang memiliki jasa besar untuk membesarkan PDI Perjuangan, salah satunya mendirikan Kantor PDI-P di Provinsi Lampung,” ucap Arsita.

Kemudian, ayahanda Sjachroedin ZP, Alm Zaenal Abidin Pagaralam juga merupakan tokoh yang membesarkan PNI di Provinsi Lampung. Oleh karena itu, keluarga ini berdarah marhaenisme termasuk putranya Rycko Menoza SZP yang menjadi calon walikota Bandar Lampung.

“Mereka sekeluarga berdarah marhaen, dan telah terbukti memiliki jasa besar dalam membesarkan PDI-Perjuangan,” kata Arista.

Ia juga mengatakan, bahwa ada oknum-oknum kader partai yang selama ini ingin menghilangkan pengaruh dan jasa-jasa Sjachroedin ZP agar tidak lagi menjadi bayang-bayang PDI Perjuangan di Lampung.

Alasan kedua, lanjut Arista, bahwa Pasangan Eva Dwiana tidak memiliki komitmen jelas terhadap partai karena dalam rakercabsus bersama cabang,  anak cabang, ranting dan anak ranting beberapa waktu lalu, tidak mau menandatangani  surat yang salah satu pointnya adalah komitmen terhadap Partai PDI-Perjuangan.

“Jika hanya mengucapkan janji akan membesarkan partai, kata dia, semua pun bisa, tetapi yang dibutuhkan adalah calon harus  komitmen jelas terhadap partai yang telah mengusungnya selama ini,” tegas Ketua Banteng Emas, Arsita Trisnadi.

Pemilihan walikota Bandar Lampung ini, menurutnya, bukan hanya untuk partai, tetapi untuk kemauan bersama masyarakat.

Yang ketiga, kata Arista, pasangan Eva Dwiana – Deddy Amarullah tidak visioner atau tidak memiliki konsep jelas dalam menentukan arah pembangunan di ke depan. Sementara, masih banyak permasalahan yang belum kunjung diselesaikan permasalahan kota saat ini.

“Eva hanya bisa mengatakan ‘lanjutkan, program wali kota saat ini, kalau Herman HN dikatakan berhasil parameternya apa?,” kata Arista.

Pilwakot Bandar Lampung untuk menentukan pemimpin terbaik, oleh karena itu, kata Arista, pihaknya mendukung Rycko-Jos karena tiga alasan tersebut. Karena memang pasangan tersebut yang paling visioner, berpengalaman dalam memimpin Kota Bandar Lampung.

“Dari tiga calon, hanya Rycko-Jos pasangan yang terbaik untuk memimpin Bandar Lampung. Menit-menit akhir ini, ‘Banteng Emas’ akan segera konsolidasi menghimpun kekuatan untuk memenangkan Rycko Menoza-Johan Sulaiman,” tegasnya.

Posko Banteng Emas untuk pemenangan Eva-Deddy telah diganti menjadi posko pemenangan Rycko-Jos. Alat peraga kampanye (APK) Eva-Deddy pun kini telah dilepas diganti APK Rycko-Jos yang berada di Jalan Ahmad Dahlan, Pahoman, Bandar Lampung.

Salah satu orang dekat Komjen Pol Sjachroedin ZP, Buyung Suhardi, mengatakan bahwa Banteng Emas menyatakan dukungan kepada Rycko-Jos. Puluhan orang perwakilan dari Banteng Emas telah bertemu dan bersilaturahmi dengan Sjachroedin, Kedatangan mereka disambut baik dan berbincang-bincang hangat dengan Duta Besar Indonesia untuk Kroasia tersebut.

“Memang sudah lama mereka menyampaikan keinginannya untuk ikut berjuang bersama Rycko-Jos, namanya orang ingin berjuang bersama tentu kita terima dengan tangan terbuka dan tanpa paksaan,” terangnya. (*)

Exit mobile version